Bicara soal camp, seberapa banyak di antara sobat-sobat yang senang camping? Apa yang terlintas di benak ketika seseorang menyebut Malabar Sky Camp?
Perkemahan? Gunung? Hutan? Kalau dari segi kalimat kayaknya pasti tempat berkemahlah, ya. Tapi tempat kemahnya seperti apa, sih, kita bahas satu-satu. Namun sebelumnya ada yang perlu penulis garis bawahi, kalau Malabar Sky Camp ini bukan tempat yang bisa dikunjungi semua orang. Kok, bisa? Nah ini dia alasannya.
Malabar Sky Camp berada di ketinggian hampir 2000 mdpl. Benar-benar muncak, ya. Jalan berkelok, berbatu dan sebagian sengaja tanah gitu aja supaya menimbulkan sensasi menaklukan jalan.
Karena, alur perjalanan ke Malabar Sky Camp ini dahsyat. Pake banget. Catet! Saking dahsyatnya, kendaraan yang bisa lewat hanya jenis-jenis tertentu saja. Misal, Mobil 4x4, motor trail. Buat kamu yang suka tantangan fun Offroad. Inilah tempatnya. Namanya aja offroad, enggak seru, kan, kalau jalannya mulus, betul?
Apakah hanya dua kendaraan itu yang bisa lolos tantangan perjalanan ke Malabar Sky Camp? Enggak juga ternyata, dari dokumentasi pengelola, pernah juga yang pakai inova, crv, dan kendaraan roda dua yang berpersenling bisa lolos sampai puncak. Kabarnya, vespa juga lolos. Wow, jadi bertanya-tanya vespa macam apa dia, ya? Yang pasti, medan perjalanan Malabar Sky Camp sangat tidak disarankan bagi kendaraan metik. So, buat sobat, yang penasaran pengen ke kemping di sana, tapi kendaraannya metik, bisa cari alternatif kendaraan lain, ya.
Seperti apa, sih, tempatnya? Gak kayak tempat berkemah lain yang biasanya. Di sana kita tuh, kita nge-camp di pinggir danau. Jadi habis seseruan di jalan. Yang hobi mancing, tongkrongin aja danaunya, abisin ikannya pun boleh.
Satu lagi yang unik di sini. Dan lain dari biasanya, tuh. Kita bisa main kayak atau perahu. Beneran, loh, ada perahu sama kayak. So, kalau kebetulan main ke Malabar Sky Camp, jangan sia-siakan kesempatan main perahu dan kayak sepuasnya, gratis!
Cuma itu aja? Ya, enggaklah. Paling bagus dari viewnya Malabar Sky Camp itu ya "langitnya". Inilah tujuan kemping di sana, kalau malam tiba kita disuguhi taman langit bertabur bintang yang diceritain bang Ariel Peterpan. Uniknya bukan hanya taman yang betul-betul ada di langit yang bisa kita nikmati. Tapi, pemandangan gemerlap kilau lampu di bawah kaki gunung pun bisa kita nikmati. Makanya disebut Malabar Sky Camp juga. Udah kayak kemping di langit gitu kali ya maksudnya, hehe.
Sedikit ngobrol ngalor-ngidul sama pengelola wisata baru Malabar Sky Camp waktu itu. Kita dapat info penting banget nih buat sobat-sobat yang mau coba ke sana. Langsung aja deh dikupasin informasinya, ya. Fasilitas-fasilitas yang disediakan wisata offroad MSC di antaranya ada pondok putih, toilet, alat dayung kayak, perahu, alat masak, sampai persewaan tendanya.
Pondok putih ini semacam wisma ya, sobat. Yang bisa kita sewa juga, luasnya kurang lebih bisa ditempatin 10 orang, fasilitas tidur; matras, selimut, bantal. Toilet, listrik genset, perapian, alat-alat masak. Ada terasnya, yang pasti bisa buat kita kumpul-kumpul gitulah. Harga sewa pondok putihnya kisaran 1 juta. Jika kita mau sewa tenda itu per-tendanya 75.000 rupiah. Kapasitas tenda 4 orang. Kalau mau irit, mending kita bawa tenda sendiri aja, yes.
Gimana cara kita ke Malabar Sky Camp, dan di mana tempatnya? Malabar Sky Camp ada di Kecamatan Pangalengan, tepatnya di desa Magramulya, dan berada di kawasan wisata perkebunan kopi. Jarak dari kota Bandung kurang lebih 45km. Sebelum pasar Pangalengan akan ada tugu perkebunan Kertamanah PTPN VIII, langsung saja ambil kiri menuju kampung tirtasari, setelah sampai persemaian kopi, di sebleh kiri, ada jalan kecil, masuk terus menuju saung koboi, di saung itulah ticketing-nya. Setelah daftar ambil tiket, mulai deh petulangan tak terlupakan itu.
Jangan lupa reservasi dulu, sobat. Boleh dadakan tapi tetap harus reservasi. Sobat petualang bisa menghubungi akun instagram @malabarskycamp untuk tanya-tanya langsung perihal teknisnya.
Nah itu dia jalan-jalan kita hari ini. Tertarik untuk berpetualang ke Malabar Sky Camp?
Salam penikmat alam—IR
Sumber : Suarakonsumen.co / Ingeu Rerein
Belum Ada Komentar